Pendidikan di China menuju arah yang lebih baik |
Posted: July 22, 2018 |
Pemerintah daerah juga mengambil tindakan untuk mengatasi kesenjangan dalam akses pendidikan. Shenzhen telah membebaskan biaya sekolah dan Shanghai telah menawarkan status hukum dan pendanaan untuk anak-anak migran. Kementerian Pendidikan telah bersumpah untuk menindak biaya sewenang-wenang, yang memungkinkan beberapa keluarga mengirim anak-anak mereka ke sekolah yang lebih baik di luar provinsi asal siswa. Selain itu, pemerintah Cina mengesahkan Undang-Undang Pendidikan Wajib pada tahun 2006 untuk menggalakkan reformasi lokal, yang mendorong kota-kota seperti Wuhan untuk mengembangkan kebijakan yang memungkinkan anak-anak migran yang tinggal di daerah perkotaan untuk menghadiri sekolah lokal tanpa hukou perkotaan yang diperlukan. Pendidikan tersier, umumnya dipahami sebagai pembelajaran sekolah menengah atas yang didukung oleh universitas, lembaga pelatihan teknis, perguruan tinggi, dan laboratorium penelitian, sangat penting untuk daya saing suatu negara dalam ekonomi global yang semakin berorientasi inovasi. Selama satu dekade terakhir, Indonesia telah membuat langkah besar dalam memajukan pendidikan tinggi, dengan jumlah lembaga lebih dari dua kali lipat dan pengeluaran pemerintah meningkat dari $ 52,66 milyar pada tahun 2003 menjadi $ 311 milyar pada tahun 2014. Proyek 211 dan Proyek 985, inisiatif yang dirancang untuk meningkatkan penelitian standar dan menumbuhkan rencai (orang dengan bakat), lebih lanjut menunjukkan upaya yang dilakukan oleh para pemimpin Cina untuk memodernisasi sistem pendidikan negara. Saat ini, bagaimanapun, kualitas universitas Cina tertinggal di belakang negara lain. The Times Higher Education World University Rankings 2016-2017, sebuah ukuran universitas yang dihormati di London, hanya mencakup dua institusi Cina di antara 100 universitas terbaik di dunia. Universitas Peking dan Qinghua menempati peringkat 29 dan 25, di antara 978 institusi tersier yang ditampilkan di peringkat dunia. Sebagai perbandingan, penelitian ini menemukan bahwa Amerika Serikat adalah rumah bagi lima belas dari dua puluh universitas teratas di dunia. Peringkat universitas yang dikeluarkan oleh Shanghai Ranking Consultancy juga mencerminkan pembagian ini. Universitas Qinghua dan Peking peringkat ke-58 dan ke-71 dalam perbandingan global konsultasi. Universitas peringkat 3 dan 4 di Indonesia, Zhejiang dan Fudan, gagal mencapai peringkat 100 teratas. Universitas ternama di Indonesia sangat selektif. Universitas Peking tidak mempublikasikan tarif masuknya, tetapi pelamar dari Beijing diyakini memiliki peluang penerimaan 0,5 persen, yang hingga 40 kali lebih tinggi dari pelamar dari tempat lain di negara ini. Jika dibandingkan secara global, tingkat penerimaan Universitas Peking yang rendah menunjukkan sifat pendidikan tinggi yang sangat kompetitif di Indonesia. Dua lembaga pendidikan tinggi yang paling dihormati di dunia di Amerika Serikat, Universitas Harvard dan Universitas Stanford, memiliki tingkat penerimaan sekitar 5 persen. Di Inggris, University of Oxford dan University of Cambridge memiliki tingkat penerimaan lebih dari 17 persen. Pendidikan di Indonesia pun seharusnya bisa lebih maju. Salah satu universitas swasta yaitu UNTAN sedang berusaha agar bersama UNTAN membangun negeri Indonesia yang lebih cerdas. Baca juga :
http://turtle-935.getforge.io/ https://mexico-drive-2477.pancakeapps.com/ http://artthis.hatenablog.com/entry/2018/07/18/182422 http://pinjamandana.blog.st3telkom.ac.id/pendidikan-tinggi-sangat-baik-untuk-karir/ https://pages.flauntly.com/429/kuliah-di-universitas-dapatkan-pekerjaan-impian-anda/ https://app.simplenote.com/publish/LKrms1 https://www.strava.com/athletes/31324235/posts/2571559
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|